Presiden Joko Widodo dalam kunjungan
kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hari ini, Senin (20/5),
meresmikan Bendungan Rotiklot yang terletak di Desa Fatuketi, Kecamatan
Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu. Bendungan Rotiklot merupakan salah satu
dari 49 bendungan baru yang dibangun oleh pemerintah pada periode
2015-2019.
Dalam sambutannya, Presiden kembali
menekankan bahwa air merupakan kunci untuk meraih kemakmuran dan
kesejahteraan di NTT. Oleh karena itu, jika di provinsi lain hanya
dibangun satu bendungan, maka di NTT pemerintah membangun tujuh
bendungan.
Ketujuh bendungan itu adalah Raknamo, Rotiklot, Napun Gete, Temef, Manikin, Mbay, dan Welekis.
“Yang sudah selesai Raknamo. Sekarang
Rotiklot airnya sudah naik seperti ini, sangat bagus sekali airnya.
Nanti ada lagi Napun Gete. Ada lagi yang lain, ada tujuh semuanya. Itu
pun Pak Gubernur, Pak Wagub masih mau minta tambah lagi. Ketemu bupati
tambahnya sekarang waduk dan bendungan semuanya. Karena memang rumusnya
di situ, jurusnya memang harus dimulai dari air,” ujar Presiden.
Setelah air tersedia, Presiden
menuturkan, masyarakat bisa menanam beragam komoditas, baik itu padi,
jagung, bawang merah, pepaya, pisang, hingga semangka atau melon di
musim kemarau. Dengan tersedianya air, lanjutnya, maka petani bisa panen
lebih dari sekali dalam setahun.
“Baru step berikutnya kalau airnya ada
kita berfikir apa yang akan kita tanam. Step by step memang kita harus
mencari jalan keluar agar kesejahteraan, kemakmuran betul-betul bisa
kita raih bersama-sama,” ungkapnya.
Bendungan Rotiklot sendiri bisa mengairi
139 hektare lahan. Selain itu, bendungan ini juga bisa dipakai untuk
pembangkit listrik tenaga air, tempat wisata, dan untuk air baku seluruh
penduduk di Kabupaten Belu,
“Kita harapkan nanti bendungan-bendungan
yang lain juga segera diselesaikan oleh Menteri PU kemudian yang
permintaan bendungan yang baru-baru masih dalam pembahasan dan
perhitungan,” lanjutnya.
Daya tampung total bendungan ini sebesar
3,30 juta meter kubik dengan luas genangan 29,91 hektare dan tampungan
efektif 2,33 juta meter kubik. Bendungan ini bertipe pelimpahan samping
dengan lebar pelimpahan 12 meter, panjang saluran 255,59 meter, tinggi
bendungan 42,50 meter, lebar puncak 10 meter, dan panjang puncak 415,82
meter.
Bendungan ini sebelumnya dikerjakan
sejak akhir tahun 2015 silam dengan target waktu selama 1.110 hari
kelender dengan sumber dana APBN tahun anggaran 2015-2018 dengan nilai
kontrak konstruksi Rp497 miliar. Ia berharap masyarakat Kabupaten Belu
bisa merasakan manfaat kehadiran Bendungan Rotiklot ini.
“Hati-hati, setiap bendungan ini, ini
habisnya Rp497 miliar, jangan dipikir kecil. Kalau 7, kalikan sendiri.
Gede banget. Tapi memang ini sangat diperlukan oleh masyarakat di Nusa
Tenggara Timur dan untuk jangka yang sangat panjang ini akan sangat
bermanfaat,” tutur Kepala Negara.
Turut mendampingi Presiden dalam acara
peresmian Bendungan Rotiklot, yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno,
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur
NTT Viktor Laiskodat, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki,
dan Staf Khusus Presiden Gregorius Mere.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar