Rencana aksi 1812 itu akan dilaksanakan sejumlah ormas keagamaan dan
Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah ormas keagamaan lainnya dengan tuntutan agat
dibebaskankannya Muhammad Rizieq Shihab.
"Berkaca dari tiap kerumunan yang terjadi dari aksi demonstrasi, penularan penyebaran virus
Corona pasti bakal terjadi. Pokoknya setiap kerumunan akan terjadi kemungkinan terjadinya
penularan. Semua ahli epidemiologi akan sama tinggal bagaimana pemerintah bersikap
terkait kerumunan tersebut," ungkap Miko, Kamis (17/12/2020).
Dikatakan Miko, potensi penyebaran virus Corona dari kegiatan demonstrasi akan tetap
terjadi meski para demonstran mengklaim menjalankan protokol kesehatan. Dia menyebut
saat penggunaan masker pun tidak menjamin para demonstran terbebas dari penyebaran
virus Corona.
Dia mencontohkan, penyebaran beberapa contoh masker tidak serta merta membuat orang
yang ikut demo akan 100% terhindar terpapar virus tersebut. Menurut Miko, saat para
demonstran mulai larut ikut berteriak menyuarakan tuntutannya, potensi penyebaran
tersebut akan terjadi.
"Kalau nggak teriak-teriak iya (aman dari penularan virus Corona). Tapi begitu teriak-teriak
ada kemungkinan untuk tetap terjadi penyebaran," ujarnya.
"Kan penyebarannya orang ke orang ya dari droplet. Jadi biar pun pakai masker kain hanya
70 persen (terlindungi). Masker bedah hanya 80-90 persen tergantung kualitasnya. Masker
N95 itu 95 persen (terlindungi)," sambungnya.
Miko menambahkan, total ada 30 persen potensi penularan penyebaran virus Corona dari
kegiatan demonstrasi yang menciptakan kerumunan meski para demonstran menggunakan
masker.
Sementara itu, Pihak Polda Metro Jaya sendiri memastikan tidak akan mengeluarkan surat
izin dari aksi demonstrasi 1812 besok di Istana Negara, Jakarta Pusat.
"Ya, tidak mengeluarkan. Izin tidak dikeluarkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes
Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/12/2020).
Meski begitu, polisi tetap mengantisipasi. Polisi akan melakukan upaya pencegahan agar
massa tidak berkumpul dan menimbulkan kerumunan.
"Kita akan lakukan operasi kemanusiaan. Kita mulai dari mana? Preventif kita mulai dari
Bekasi, dari daerah kita sampaikan tidak boleh ada kerumunan," terang Kombes Pol Yusri
Yunus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar