Pemerintah terus mempromosikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di hadapan investor potensial dan pelaku industri pada gelaran Hannover Messe 2023, Jerman.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono menyampaikan bidang apa saja yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia bagi investor dunia, sebagaimana jargon Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai Kota Dunia untuk Semua.
"Hingga 10 April 2023, kami mencatat terdapat 182 pengajuan Letter of Intent (LOI) dari para pengusaha yang berasal dari 16 negara asal perusahaan tersebut," ujar Agung dalam keterangan tertulis, Rabu (19/4/2023).
"Sebanyak 50 persen di antaranya berasal dari Indonesia, dan sebagian besar lainnya berasal dari Singapura, Malaysia, Amerika, Perancis dan China. Hal ini menunjukkan tingginya minat investor dunia berlomba-lomba mendukung pembangunan IKN," urainya.
Potensi berinvestasi tersebut merujuk pada berbagai bidang, di antaranya adalah 22 LOI diajukan untuk bidang teknologi, 21 bidang energi, 15 bidang pendidikan, 15 lainnya untuk membangun infrastruktur perumahan, dan sisanya di antaranya di bidang-bidang kesehatan, waste management, hingga gedung perkantoran.
Visi Jangka Panjang Pemerintah terkait IKN
Di sisi lain, Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya menjelaskan visi jangka panjang Pemerintah terkait IKN. Selain berkonsep sebagai kota hutan dunia yang cerdas dan keberlanjutan, pemerintah juga berkomitmen untuk melestasikan lebih banyak area hijau di area sebesar 256,000 ha.
Pemerintah menargetkan untuk membangun IKN dengan 65 persen wilayah yang mempertahankan area hutan tropis, dan 35 persen lainnya untuk pembangunan kota cerdas.
Saat ini, menurut Jaka, 22 tower tempat tinggal untuk para pekerja diharapkan berangsur-angsur akan selesai pembangunannya tahun ini. Mereka akan menjadi populasi pertama yang akan membangun infrastruktur ibu kota baru.
Setidaknya, ia menambahkan, pada tahap pertama ini akan membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), yang terdiri dari Istana Presiden dan Wakil Presiden, gedung-gedung kementerian yang berkonsep sharing office, serta perumahan ASN, anggota polisi dan militer yang akan menempati area seluas 920 Km2.
"Kami berharap semakin banyak investor kelas dunia yang dapat memanfaatkan investasi di Nusantara. Fasilitas terbaik akan diberikan untuk kemudahan berbisnis di ibu kota masa depan Indonesia, IKN Nusantara," kata Jaka.
Jokowi Bertemu PM Ceko, Ajak Berinventasi ke IKN
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan denga dengan PM Republik Ceko, Petr Fiala. Pada pertemuan itu, Jokowi juga mengajak pemerintahan Ceko untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Saya juga mengundang Ceko untuk berinvestasi di IKN Nusantara,” kata Jokowi usai pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/4/2023).
Dia mengajak Ceko untuk melakukan investasi di bidang transportasi di ibukota baru tersebut. “Terutama di bidang transportasi masal ramah lingkungan,” kata Jokowi.
Sementara itu, Fiala mengaku senang dapat mengunjungi Indonesia, ia juga memuji keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah G-20.
"Saya sangat senang dapat mengunjungi negara anda yang indah. Izinkan saya sekali lagi menyampaikan selamat atas presidensi G-20 pada 2022. Acara itu sangat sukses dan saya mendoakan keberhasilan anda pada presidensi asean tahun ini," kata Fiala.
Terkait IKN, dia menyatakan pihaknya tertarik membangun kerja sama dalam pembangunan IKN. Pihaknya saat ini menunggu perkembangan proyek di IKN.
"Kami juga mendiskusikan proyek ibu kota baru di Kalimantan. Ini adalah proyek yang ambisius dan saya tidak sabar untuk melihat perkembangannya segera. Perusahaan Ceko sangat tertarik dengan proyek tersebut dan beberapa dari mereka bisa menyediakan lebih banyak teknologi hijau (untuk IKN)," jelas Fiala.
Tertarik Kerja Sama Sains Hingga Akademisi
Menurut Fiala, pihaknya tidak hanya tertarik dengan kerja sama di bidang lingkungan saja, melainkan juga di bidang sains, akademisi hingga bisnis.
“Tujuan kami juga untuk mempererat kerja sama kita di bidang lingkungan. Tidak cuma antar kementerian tapi juga antar akademisi, sains, dan bisnis. Pak Presiden, saya percaya pertemuan ini dapat mempererat hubungan kedua negara. Saya harap kita dapat segera bertemu lagi di kesempatan mendatang,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar