Memasuki 2024 proyek pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih terus dikebut, terutama dalam pengerjaan infrastruktur dasar yang dibarengi dengan banyaknya investor masuk pada mega proyek ini.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengungkapkan, bahwa proyek pembangunan di IKN Nusantara hingga saat ini masih berada dalam jalur yang baik (on the track). Dia melihat perkembangan yang positif dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta keterlibatan investor domestik dan internasional. Pihaknya optimistis bahwa investor nasional juga akan bergabung, dengan fokus pada Kerja Sama Antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Terdapat beberapa groundbreaking yang ditunda pada Desember 2023 lalu. Proyek-proyek tersebut melibatkan pembangunan hotel berbintang tiga, botanical garden, dan instansi pemerintah lainnya, dan kemungkinan baru dapat direalisasikan pada bulan ini (Januari).
“Kita harus menyesuaikan dulu dengan dengan jadwal presiden, dan informasi resmi akan dibagikan, segera kami sampaikan,” ujar Bambang saat menggelar silahturahmi dengan sejumlah insan pers di Pantai Mentari Coumpon (PMC), Sabtu (7/1/2024).
Soal target capaian investor pada tahun 2024, Bambang menetapkan angka sekitar Rp 100 triliun dari investor lokal dan asing. “Fokus utama adalah membangun ekosistem di IKN Nusantara, menciptakan lingkungan yang mendukung mereka yang pindah untuk menikmati hidup di wilayah tersebut,” terangnya.
Terkait dengan alokasi APBN sebesar Rp 40 triliun, Bambang menyarankan untuk melihat detailnya ke DInas Pekerjaan Umum (DPU). Namun, dia menegaskan bahwa APBN sangat penting untuk infrastruktur dasar dan proyek bersifat publik yang tidak komersial, seperti pembangunan jalan dan lainnya.
Sementara itu, menanggapi kabar miring mengenai Wings Group dan Djarum yang diisukan keluar dari konsorsium aguan dan proyek IKN Nusantara, Bambang membantah kabar tersebut. Dalam kalimat kutipannya, Bambang menyatakan, "Saya kira mereka masih akan berpartisipasi dalam pembangunan di IKN Nusantara."
Seperti diketahui, beberapa nama investor domestik yang terjun di dalam konsorsium ini diantaranya, Grup Djarum (Budi Hartono), Wings Group (Eddy Wiliam Katuari), Sinarmas Group (Franky Widjaja), Salim Group (Anthony Salim), Grup Astra (Soeryadjaya), Agung Sedayu Group (Sugianto Kusuma), Adaro Group (TP Rahmat/Boy Tohir), Mulia Group (Eka Tjandranegara), Pulau Intan (Pui Sudarto), dan Barito Pacific (Prajogo Pangestu).
“Yang jelas pemerintah serius mempercepat pembangunan IKN Nusantara dengan mengajak para pengusaha untuk berinvestasi di Kaltim. Tujuannya agar tercipta pemerataan ekonomi yang selama ini hanya tinggi di kota-kota besar saja,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar