Kamis, 03 April 2025

Memahami Latar Belakang dan Tujuan Pembangunan Sekolah Rakyat di 53 Titik SeNusantara

 

Pemerintah semakin mematangkan persiapan penyelenggaraan Sekolah Rakyat yang direncanakan akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026.

Dalam rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (10/3/2025), jajaran Menteri Kabinet Merah Putih membahas berbagai aspek penting terkait program ini, termasuk lokasi, kurikulum, sarana-prasarana, serta mekanisme penerimaan siswa.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), melaporkan bahwa hingga saat ini telah tersedia 53 lokasi yang siap menggelar program Sekolah Rakyat.

"Hingga hari ini, kami telah mengidentifikasi 53 lokasi yang siap melaksanakan program ini.

Jumlah ini masih bisa bertambah karena dalam beberapa hari ke depan, kami akan berkoordinasi dengan gubernur, bupati, dan wali kota untuk memastikan kesiapan wilayah lainnya," ujarnya.

Gus Ipul menyampaikan bahwa dari sisi fasilitas, sudah tersedia 41 Sentra dan Balai milik Kemensos, ditambah 9 lokasi di Jawa Timur, 2 universitas, serta 1 lokasi di Sumatera Barat, sehingga totalnya mencapai 53 lokasi.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya pematangan program ini agar dapat mencakup lebih banyak daerah.

"Presiden meminta agar rencana yang telah disusun terus dimatangkan, ditindaklanjuti, dan diperluas ke sebanyak mungkin daerah," kata Gus Ipul.

Sekolah Rakyat bertujuan menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Sasaran utama peserta didik berasal dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Seleksi dilakukan secara bertahap, mulai dari verifikasi status ekonomi hingga tes akademik.

Sekolah ini akan mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional.

Selain mata pelajaran akademik, kurikulum juga akan menitikberatkan pada pembentukan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, serta keterampilan.

Gus Ipul menegaskan bahwa seluruh biaya pendidikan di Sekolah Rakyat akan ditanggung pemerintah, termasuk seragam, makanan, hingga tempat tinggal siswa di asrama.

"Semua gratis 100 persen, termasuk seragam dan makan. Kami juga menyediakan asrama untuk para siswa," jelasnya.

Pelaksanaan program ini melibatkan kerja sama lintas kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah.

"Kemensos tidak bekerja sendiri dalam program ini, melainkan berkolaborasi dengan berbagai pihak," kata Gus Ipul.

Rekrutmen siswa dan guru direncanakan akan dimulai pada akhir Maret atau awal April 2025 setelah mendapat persetujuan Presiden.

Program ini juga menjadi bagian dari langkah strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar