Anies di
SLB A Pembina Tingkat Nasional, Lebak Bulus, Jaksel, sabtu
(28/7/2018)(KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI )
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai tuan rumah,
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin
menjadi tamu dalam acara Mata Najwa tadi malam, Rabu (1/8/2018). Dalam beberapa
segmen, keduanya saling sindir tentang persiapan Asian Games di wilayah
masing-masing.
Salah satunya tentang waktu tempuh para atlet
ke venue Asian Games. Pemprov DKI Jakarta harus bisa mengantar atlet dari Wisma
Atlet Kemayoran menuju venue dengan 8 lokasi berbeda-beda dalam waktu kurang
dari 34 menit.
"Tantangan kita, lokasi bertanding itu
tersebar. Lain kalau kita seluruhnya satu kompleks, akan berbeda sekali,"
ujar Anies. Anies kemudian menyinggung kondisi persiapan Asian Games di
Sumatera Selatan, tepat di samping Alex Noerdin. Anies mengatakan hal yang
berbeda adalah venue di Sumsel berada di satu kompleks.
"Kalau seperti di Sumatera Selatan, jauh
lebih ringan tantangannya karena seluruhnya satu kompleks," kata dia.
Mendengar itu, Alex menjawab bahwa persiapan baik di Palembang tidak lepas dari
perencanaan yang baik. Sejak awal memang sudah dirancang agar venue berada di
satu kawasan.
Untuk di Palembang, venue Asian Games terpusat
di kawasan Jakabaring Sport City Center. "Karenanya seperti kata Pak Anies
tadi, mulai dari perencananya sudah baik kita dari awal," kata Alex.
Gubernur
Sumsel Alex Noerdin(Dokumen KOMPAS.com/ Aji YK Putra)
Anies pun menjawab ada perbedaan kondisi antara
Jakarta dan Sumsel, tepatnya Palembang. Anies mengatakan persiapan venue di
Jakarta bukan membangun dari lahan kosong, melainkan memperbaiki venue yang
sudah ada. Akibatnya jarak pun harus menyesuaikan venue-venue eksisting itu.
"Artinya di sini lah letak seni mengelola.
Kita tidak membangun dari tanah kosong tapi membangunn justru mengelola ini
dari keadaan yang sudah ada," ujar Anies. Aksi balas pantun pun masih
berlanjut. Kali ini, Alex Noerdin mengalihkannya dengan bertanya kepada Ketua
INASGOC Erick Thohir yang juga ada pada acara malam itu. "Saya mau tanya
Pak Erick, itu harus di bawah 30 menit?" tanya Alex kepada Erick.
Erick membenarkan bahwa target waktu tempuh
dari tempat tinggal atlet menuju venue maksimal 34 menit. Alex pun
membandingkan kondisi Jakarta yang jatuh bangun mengejar target itu dengan
situasi di Palembang. "Kita di Jakabaring 1 sampai 10 menit jalan (kaki),
Pak. Itu lah (berkat) perencanaan tadi," ujar Alex.
Anies pun tersenyum. Dia kemudian menyambung
ucapan Alex dengan pembelaannya. "Karena bangunnya tanah kosong, jadi
enak," kata Anies. Kenapa harus 34 menit? Sebelum aksi saling berbalas
pantun itu terjadi, Najwa Shibab sempat bertanya kepada Erick Thohir.
Najwa bertanya kenapa ada target waktu sampai
30 menit untuk para atlet. Erick pun menjawab bahwa faktor paling penting dalam
Asian Games adalah para atletnya. "Karena atlet itu menjadi aktornya. Dia
mesti latihan, tanding, dan dari atlet itulah yang menjadi sebuah tontonan,
konten yang menarik," ujar Erick. Oleh karena itu, sang bintang utama
tidak boleh datang terlambat. Layaknya siaran televisi, pertandingan tidak
boleh tertunda. "Semuanya mesti on time.
Enggak bisa istilah broadcast itu oh ini telat
siarannya satu jam," kata dia. Oleh karena itu berbagai persiapan
dilakukan demi para atlet. Tidak hanya waktu tempuh, INASGOC juga menyiapkan
personel keamanan lengkap dari Polri, TNI, BIN, hingga badan cyber.
Erick mengatakan bukan hanya keamanan fisik
yang diutamakn melainkan juga ancaman dari cyber. Dia tidak ingin ada kendala
teknis akibat serangan cyber dalam hari pembukaan dan perhelatan Asian Games
seterusnya. "Hal-hal ini kita harus pastikan jadi hal yang sama-sama kita
kerja samakan," kata Erick.
Sumber:
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar