Peningkatan keamanan menjelang Lebaran 2019 perlu diwaspadai sejak
dini. Berkaca pada pengalaman yang sudah-sudah, ada kelompok-kelompok
yang sengaja memanfaatkan momen hari raya sebagai operasi untuk
mengacaukan situasi keamanan negara.
Berangkat dari pengalaman tersebut, Kapolri Jendral Polisi Tito
Karnavian mengimbau masyarakat, serta anggota Polri dan TNI mewaspadai
aksi teroris saat mudik lebaran 2019.
Tito menilai, Ramadhan dianggap sebagai bulan yang tepat untuk berjihad oleh para teroris.
“Kita tidak ingin ambil risiko (aksi teroris) dalam pengaman mudik
ini. Petugas pos yang bertugas kita minta didampingi anggota yang
berpakaian dinas, baik dari Polri maupun teman teman dari TNI,” kata
Tito saat memantau posko mudik di KM 575 ruas Tol Solo-Ngawi, Sabtu
(1/6/2019).
“Jadi rekan-rekan mungkin tahu, bahwa bulan Ramadhan bagi kita bulan
suci, tapi bagi teman-teman yang hobinya melaksanakan aksi terorisme,
bagi mereka merupakan amaliah. Amalan di bulan Ramadhan justru katanya
amalannya bertambah,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolri mencoba menggambarkan keterkaitan dari
15 kelompok teroris yang sudah di tangkap. Dijelaskannya, semua pelaku
masih saling keterkaitan dengan non Surabaya, Bekasi serta Solo adalah
aliran Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Beberapa kejadian yakni penyerangan kepada petugas pos polisi di
Solo, di Jawa Barat, juga di jalan tol saat petugas patroli ditembak
gugur. Berkaca pengalaman itu lah, Tito mengingatkan untuk mewaspadai
kelompok-kelompok radikalisme.
“Jaringan Lampung Sumatera Utara yang terkait dengan jaringan Jakarta
itu kelompok pertama,” katanya. Ia menambahkan, kelompok kedua di Jawa
Barat sempat diamankan senjata api dengan 15 tersangkap ditangkap.
Saat ini kata Tito, masih dilakukan pengembangan dari kasus kelompok
di Bekasi tapi lanjutnya semua terkoneksi bukan hanya di lokal.
“Yang di Lampung terkoneksi dengan Sibolga. Terkoneksi dengan yang
Sumatera Utara, dengan yang ada di Jakarta mereka juga terkoneksi dengan
di Jatim. Ini semua terkait dengan satu jaringan sama yang disebut
jamaah Ansharut Daulah,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar