Komite Relawan Nasional Indonesia (Korni) memberikan apresiasi kepada
Presiden Joko Widodo yang terus berupaya mempercepat pemulihan ekonomi
nasional dari dampak pandemi Covid-19.
Oleh karena itu,
diperlukan berbagai program dan kebijakan yang strategis untuk mendukung
kesejahteraan masyarakat secara inklusif.
Enam+03:03VIDEO: Industri Penerbangan Terus Hadapi Multi Disrupsi
“Kami
bersyukur atas capaian ekonomi yang sudah dilalui Indonesia hingga
kuartal II tahun 2022. Itu terlihat dari beragam indikator seperti angka
pertumbuhan ekonomi hingga neraca perdagangan yang keseluruhannya
tumbuh positif,” kata Ketua Umum Korni, M. Basri BK di Jakarta, dikutip
Senin (29/8/2022).
Menurut Basri, Indonesia harus optimistis di
tengah tantangan ketidakpastian dan krisis global yang melanda saat ini.
“Di tengah ancaman krisis kesehatan karena pandemi, krisis pangan,
krisis energi, sampai krisis keuangan ekonomi, Indonesia masih dapat
tumbuh dan inflasi dapat terjaga,” tuturnya.
Laju inflasi
Indonesia masih jauh lebih moderat dibandingkan dengan negara lain.
Adapun per Juli 2022, tingkat inflasi Indonesia menyentuh level 4,9
persen secara tahunan (year on year). Hal itu ditopang oleh peran APBN
dalam menjaga stabilitas harga energi dan pangan.
“Alhamdulillah,
dalam pidato Bapak Presiden Jokowi yang disampaikan pada Sidang Tahunan
MPR/DPR, Indonesia mendapatkan apresiasi sebagai salah satu negara yang
berhasil mengatasi pandemi dan memulihkan ekonominya dengan cepat.
Sementara itu, beberapa negara mengalami penurunan atau anjlok
pertumbuhan ekonominya,” papar Basri.
Pada kuartal I 2022,
ekonomi tumbuh sebesar 5,01 persen, dan semakin naik signifikan menjadi
5,44 persen pada kuartal II 2022. Kemudian, sektor-sektor strategis
seperti manufaktur dan perdagangan tumbuh secara ekspansif, didukung
oleh konsumsi masyarakat yang mulai pulih serta solidnya kinerja ekspor.
"Neraca
perdagangan kita mengalami surplus selama 27 bulan berturut-turut.
Bahkan, sektor industri manufaktur ikut mengalami pemulihan kuat yang
turut menopang tingginya kinerja ekspor nasional. Pada semester I-2022,
surplusnya mencapai Rp364 triliun," ujar Basri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar