ASEAN+3
Macroeconomic Research Office (AMRO) memperkirakan ekonomi Indonesia akan
tumbuh lebih kuat pada 2024, sebesar 5,2%.
Lead Economist
AMRO Sumio Ishikawa mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan
diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini yang diproyeksikan
tumbuh 5%.
“Perekonomian
Indonesia diproyeksikan tumbuh sebesar 5,0% pada tahun 2023 dan menguat menjadi
5,2% pada tahun 2024,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (27/12/2023).
Ishikawa
menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didukung oleh permintaan
domestik yang kuat sejalan dengan kepercayaan konsumen yang tinggi dan dorongan
dari pengeluaran terkait Pemilu.
Selain itu,
pembangunan proyek strategis nasional, termasuk Ibu Kota Nusantara, juga
pemulihan permintaan eksternal secara bertahap, diperkirakan akan mendukung
pertumbuhan ekonomi domestik.
Menurutnya,
sinergi kebijakan yang kuat di antara
para pembuat kebijakan tetap harus dijaga untuk menjaga stabilitas dan
mendukung kegiatan ekonomi.
Ishikawa
mengatakan Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakannya dengan meningkatkan
suku bunga kebijakan, mengelola volatilitas nilai tukar, dan meningkatkan
pendalaman pasar keuangan, terutama guna menjaga ekspektasi inflasi dan
mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.
BI juga
melanjutkan implementasi kebijakan makroprudensial yang akomodatif dengan
memperkuat Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) dan menurunkan
persyaratan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) untuk mendorong
penyaluran kredit perbankan kepada dunia usaha.
Di sisi lain,
pemerintah mencatat penerimaan yang lebih baik, sejalan dengan belanja yang
ditingkatkan. Pemerintah juga menjaga defisit fiskal pada tingkat yang rendah.
Ishikawa menilai penerapan awal paket reformasi perpajakan yang komprehensif berdasarkan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) berkontribusi pada konsolidasi fiskal yang lebih cepat dari yang diperkirakan dalam 2 tahun terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar