Para tokoh agama memiliki
peranan yang sangat penting dalam rangka terus mengajak seluruh lapisan elemen
masyarakat di Indonesia agar senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,
terlebih dalam momentum pasca perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 seperti
sekarang ini.
Diketahui bersama bahwa tokoh
agama merupakan salah satu garda terdepan yang langsung bersinggungan dengan
masyarakat dan memberikan banyak contoh atau teladan serta imbauan mengenai
praktik untuk menjadi warganegara yang baik. Sehingga dalam fungsi atau peran
sosialnya, para tokoh agama jelas merupakan pihak yang vital untuk mengupayakan
agar persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat tetap terus terjaga setelah
adanya kontestasi politik dalam Pemilu beberapa waktu lalu.
Jika masyarakat mampu bersatu
setelah menyuarakan pendapat, suara dan pandangan dalam dunia politiknya, maka
masyarakat juga telah memiliki sikap dewasa dalam berdemokrasi di Tanah Air.
Adanya persatuan dan kesatuan
di tengah masyarakat menjadi begitu penting karena akan sangat mendukung dan
memperlancar seluruh proses sirkulasi atau pergantian kursi kepemimpinan
selanjutnya, sehingga bagaimanapun program para pemimpin mendatang untuk
memajukan bangsa ini akan terdukung sepenuhnya.
Menyadari hal tersebut,
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)
mengajak seluruh warga di Bumi Anoa untuk kembali saling menguatkan kesatuan
dan persatuan satu sama lain pasca penyelenggaraan Pemilu 2024.
Ketua PWNU Sultra, Muslimin
mengatakan bahwa pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilu 2024 merupakan hal
yang patut disyukuri oleh masyarakat karena dapat terlaksana dengan penuh
keamanan dan kelancaran.
Setelah menjalani hajat
nasional yang sangat besar tersebut dengan tetap aman dan lancar, tentunya
masyarakat patut bersyukur. Sehingga salah watu wujud nyata dari ungkapan rasa
syukur dari masyarakat adalah tetap menjaga supaya dari pesta demokrasi setiap
lima tahunan itu benar-benar bermanfaat untuk kelanjutan kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Usai adanya pengumuman hasil
penghitungan suara secara resmi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum
(KPU RI) beberapa waktu lalu, kini saatnya masyarakat mampu berlapang dada
menerima siapapun putra terbaik bangsa yang akan memimpin bangsa ini ke
depannya. Sehingga dengan sikap demikian, maka masyarakat juga berperan aktif
untuk meminimalisasi gejolak yang mungkin saja timbul akibat dari hasil
pengumuman penghitungan suara tersebut, dengan kata lain, akan tercipta
harmonisasi kembali pada taraf warganegara.
Sejauh ini, pelaksanaan Pemilu
bisa berjalan dengan sangat baik, tentunya tidak bisa dilepaskan dari kesadaran
masyarakat untuk saling menghormati di tengah adanya perbedaan pilihan. Meski
terjadi saling berbeda pilihan, namun hal tersebut tidak disikapi sebagai ajang
untuk saling berselisih paham sehingga semakin memperkeruh suasana dengan
terciptanya polarisasi atau bahkan berujung pada perdebatan tiada ujung,
melainkan justru harus dimaknai sebagai sebuah upaya bangsa ini mencari sosok pemimpin
yang paling pantas dan bisa menjalankan amanah dengan baik untuk memajukan
negeri.
Kini sudah saatnya seluruh
masyarakat mampu kembali saling memberikan penguatan antar satu sama lain dan
bisa bersatu padu dalam kesatuan dan persatuan NKRI. Walaupun sebelumnya pernah
saling berbeda pendapat atau pilihan bahkan berbeda kubu dalam Pemilu, namun
hal itu harus mampu segera dikembalikan untuk kembali mendukung penuh
keberhasilan kemajuan bangsa. Keberhasilan pelaksanaan Pemilu merupakan
keberhasilan dari seluruh elemen di Indonesia, sehingga tidak bisa jika hanya
diklaim sebagai keberhasilan atau kecakapan dari kelompok tertentu saja.
Senada, Habib Syech bin Abdul
Qodir Assegaf juga tidak berhenti terus mengingatkan kepada seluruh masyarakat
agar bisa menjunjung tinggi dasar-dasar negara mengenai adanya nilai persatuan
dan kesatuan pada momentum pasca Pemilu 2024. Menurutnya, dengan adanya
persatuan dan kesatuan yang tetap terjaga, maka negeri ini juga akan menjadi
jauh lebih aman, lebih kondusif dan lebih bermanfaat bahkan bagi semua umat
sampai kapanpun. Maka dari itu, menjadi sangat penting bagi segenap elemen
bangsa untuk terus menjaga empat pilar negara, yakni Pancasila, NKRI, UUD 1945
dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pengimplementasian akan
keempat konsensus atau pilar negara itu dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara sehari-hari sejatinya hanya demi kepentingan kehidupan dan
keberlanjutan masyarakat saja.
Ketika implementasi akan empat
pilar negara itu mampu dilaksanakan dengan baik, maka bangsa Indonesia akan
terus rukun dan bersatu meski digncang dengan banyaknya potensi ancaman, namun
negara ini akan tetap kuat untuk melawannya.
Dalam hal memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan pasca Pemilu 2024, memang peranan tokoh agama menjadi sangat penting. Tanpa adanya tokoh agama, mungkin masyarakat juga akan kesusahan dan kebingungan karena tidak ada role model atau suri teladan yang baik dalam menjaga keutuhan bangsa. Apresiasi sangat tinggi patut diberikan kepada seluruh tokoh agama yang selama ini terus berjuang di garda terdepan untuk memberikan penyadaran kepada warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar