Kriminolog Universitas
Indonesia (UI) Haniva Hasna mengatakan, masyarakat luas perlu memperbaiki pola
pikir atau mindset bahwa judi online itu haram dan tidak menguntungkan sama
sekali.
"Artinya menguntungkannya
tidak lebih besar dari kerugiannya atau bahkan bisa merugikan," katanya (1/7/2024).
Haniva menjelaskan, ketika
urusannya masalah "perut", yakni kebutuhan pokok dan ekonomi, apa pun
akan dilakukan termasuk bermain judi online. Maka dari itu, banyak masyarakat
bawah, termasuk aparatur sipil negara (ASN) dan juga penegak hukum terjerat
sebagai korban perjudian online.
Namun, yang perlu dipahami
adalah kesulitan mendapat pekerjaan juga mengakibatkan seseorang mencari
peluang apa saja dan yang dianggap paling cepat menghasilkan.
"Kurangnya kesadaran
moral pada masyarakat yang dikaitkan dengan tindakan benar dan salah ini
mengakibatkan para pelaku judi online menganggap bahwa dirinya tidak merugikan
orang lain, hanya merugikan diri sendiri," ungkap dia.
Tugas pencegahan dan
penanggulangan ini, lanjut Haniva, harus sama-sama dilakukan oleh pemerintah
serta masyarakat itu sendiri. Pemerintah membuat kebijakan serta sosialisasi.
Masyarakat membantu
merealisasikan sosialisasi hingga ke level bawah setingkat RT. Sosialisasi ini
bisa melalui kegiatan lingkungan sosial atau kegiatan keagamaan.
Pembekalan edukasi bisa
disampaikan kepada pemuka agama, seperti ustaz atau ustazah, pendeta, pastor,
dan lainnya.
Sejatinya, sebuah perilaku
kriminal ini akan terus terulang ketika empat hal ini tidak dilakukan, yaitu
aturan atau hukum, sosialisasi, fasilitasi, serta sanksi.
Ia mengakui judi online
berkembang luas karena mudahnya pinjaman online. Jadi ada keterkaitan di antara
keduanya.
Dalam beberapa survei
menunjukkan bahwa ada kenaikan 10 kali lipat judi online akibat mudahnya
pinjaman online dan atau sebaliknya.
"Judi online itu
perangkap yang mematikan, sementara pinjaman online adalah beban finansial yang
membebani (dua kali beban). Judi online dan pinjaman online seperti kakak
beradik. Kalah judol solusinya pinjol, terjerat pinjol solusinya judol,"
urai dia.
Mudahnya pinjam pinjaman
online membuat masyarakat terutama pelaku judol menjadi memiliki kemudahan
dalam menjerat dirinya sendiri dalam lingkaran setan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar