Kementerian
Perdangan (Kemendag) menyampaikan penutupan keran impor beras konsumsi, gula,
garam, dan jagung untuk pakan ternak pada 2025 merupakan langkah Indonesia
menuju swasembada pangan.
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kemendag Fajarini Puntodewi
mengatakan bahwa swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah harus didukung
penuh, termasuk memperkuat produk dalam negeri.
“Program
pemerintah untuk melakukan swasembada pangan harus kita dukung penuh, dimulai
dari pemenuhan kebutuhan pangan untuk konsumsi yang berasal dari produk dalam
negeri,” kata Dewi, Kamis (2/1/2024) malam.
Dalam hal
kebutuhan industri, Dewi menjelaskan bahwa penghitungan kebutuhan untuk
pemenuhan industri dilakukan berdasarkan neraca komoditas yang dilakukan antar
kementerian.
Seperti diketahui, Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas)
menegaskan bahwa pemerintah akan menghentikan impor empat komoditas pangan pada
2025. Keempat komoditas tersebut, di antaranya beras, jagung, gula, dan garam.
Zulhas menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui agar tak ada
lagi kegiatan impor beras, jagung, gula, hingga garam pada tahun ini.
“Alhamdullilah
dalam ratas yang pertama kami sudah memutuskan, yang pertama dulu tidak impor
beras, ya pak Mentan ya? tahun depan, tida impor beras, jagung, tambah gula
untuk konsumsi, tambah garam,” kata Zulhas usai menghadiri Rapat Terbatas
(ratas) di Istana Negara, Senin (30/12/2024).
Ketua Umum
Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan komitmen untuk mewujudkan
swasembada pangan tersebut salah satunya dengan mengurangi ketergantungan impor
pangan yang dimulai pada 2025.
Adapun, upaya penghentian impor ini guna
mencapai visi swasembada pangan yang menjadi program prioritas utama
pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar