Sabtu, 12 April 2025

Dukung Program Pangan Lokal dan MBG Produksi Telur di NTB Surplus, Susu Masih Kurang

 

Provinsi NTB sudah mandiri dalam menghasilkan protein hewani. Contohnya telur. Selama triwulan pertama ini produksi telur NTB mengalami surplus. "Bahkan kita sudah bisa pasok ke luar daerah. Sebab kebutuhan dalam daerah kita lebih dari cukup," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) NTB Muhammad Riadi, Senin (7/4). 

Sedangkan kebutuhan dalam daerah hanya 41,22 ribu ton. Sehingga total surplus mencapai 8,18 ribu ton telur. Sehingga kelebihannya dipasok ke luar daerah. "Sasaran banyak kita kirim ke provinsi NTT," jelas Riadi. 

Bukan hanya telur. Sumber protein hewani lainnya seperti daging ayam ras juga sudah melebihi dari kebutuhan dalam daerah. Bahkan sejauh ini hasil produksi daging ayam sudah surplus 10,57 ribu ton. Diketahui jumlah total produksi mencapai Rp 47,95 ribu ton. Adapun kebutuhan mencapai 37,38 ribu ton. 

Sementara itu, produksi daging sapi NTB juga bisa dikatakan aman. Dari total produksi 11,18 ribu ton daging, kebutuhan dalam daerah sekitar 8,47 ribu ton. Sehingga NTB mampu menyuplai kelebihan daging ke luar daerah sebesar 2,71 ribu ton. "Kita hanya defisit untuk susu. Kita defisit 72 ribu ton susu," papar Riadi.

Dijelaskan, kesiapan pangan lokal itu bisa mendukung program makan bergizi gratis (MBG). Sehingga pemerintah daerah di seluruh NTB tidak perlu repot repot mendatangkan produk pangan dari luar. "Selain susu, tentu saja pasokan protein hewani kita cukup besar," tegas Riadi. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB Lalu Hamzi Fikri mengatakan NTB memiliki sumber pangan lengkap dengan gizi tinggi. Seperti telur, daging, ikan, udang, sayur-sayuran, dan beberapa komoditas lainnya. "Tentu saja ini baik untuk daerah kita. Kita sudah mandiri bahkan surplus untuk telur, daging ayam dan daging sapi," jelas Hamzi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar